Bahasa Indonesia
Untuk bahasa indonesia pada kuartal ini, kita membaca buku Laskar Pelangi. Setelah membaca buku itu, ada banyak tugas yang diberikan. Seperti ujian, presentasi dan esai. Hal yang saya pilih di digiport adalah hasil tulisan mengenai Laskar Pelangi. Yaitu adalah sebuah karangan kreatif mengenai Samson, sebuah karakter di Laskar Pelangi. Bukan hanya karangan kreatif, juga statement of intent. Sebuah karangan yang menjelaskan produk final.
Aditya Wikara
Yuda Putri
Bahasa Indonesia 8
03 Maret 2012
Statement of Intent
Laskar Pelangi adalah sebuah novel yang luar biasa. Sebuah kisah mengenai dua guru Sekolah Muhamaddiyah yang telah melahirkan semangat dan kreativitas anak-anak miskin di Belitung. Diantara anak-anak itu ada Ikal, atau Andrea Hirata penulis novel Laskar Pelangi. Andrea Hirata adalah penulis yang sangat berbakat, ia memiliki teknik menulis yang sangat indah. Masa kecil Andrea ada di pulau Belitung, ia pun lahir disana pada tahun 1982. Beliau lulus dari sekolah Muhamaddiyah yang berada Belitung, dengan perjuangannya yang sangat gigih ia pun berhasil kuliah di Universitas Indonesia. Beliau lalu melanjutkan edukasinya di Perancis dan Inggris untuk S2nya.
Selain Ikal, ada anak bernama Samson. Dalam kisah Laskar Pelangi, ada waktu ketika Samson terpojok dan terpaksa berbohong untuk mempertahan citranya sebagai orang kuat. Peristiwa itu terjadi ketika anak-anak Muhamaddiyah pergi nonton film Pulau Putri, film itu ternyata film horor. Mayoritas dari semua orang di bioskop sangat ketakutan, mereka tidak mengharap bahwa akan ada nenek sihir yang sangat menyeramkan. Diantara semua orang itu ada Samson, Samson adalah seorang yang macho. Ia tergila-gila dengan membersarkan otot dan menjadi macho. Ketika menonton film, ia sadar bahwa ia terlihat seperti pecundang. Ia pun berbohong kepada teman-temannya setelah menonton film tersebut. Samson bersikeras bahwa nenek sihir yang dikejar-kejar, ia bertindak berani walaupun ia sebenarnya ketakutan. Pada peristiwa itu, sifat Samson yang sebenarnya keluar yaitu bahwa ia penakut.
Saya memilih peristiwa itu untuk dikembangkan karena bagian itulah ketika Samson menunjukan sifat aslinya. Sifat yang ia ingin menutupi dengan mengembangkan otot-ototnya. Sifat asli itu adalah bahwa ia penakut. Hal yang akan dikembangkan adalah perasaannya terhadap sifat aslinya sebagai penakut dan perasaan-perasaannya ketika ia berbohong kepada teman-temannya. Betapa Samson sebenarnya menyesal berbohong, betapa Samson sebenarnya tidak mau bertindak buruk kepada kawan-kawannya. Tapi Samson terpaksa berbohong karena tidak ingin kehilangan citranya sebagai orang kuat.
Perasaan-perasaan Samson terhadap peristiwa di bioskop akan ditunjukan lewat surat. Surat tidak akan ditulis tangan, surat akan dicetak. Jenis tulisan yang saya pakai adalah Christopherhand, sebuah jenis tulisan yang cocok dengan Samson. Jenis tulisan yang tidak begitu rapih dan tidak tersambung karena Samson tidak begitu pandai menulis. Kertas yang akan dipakai di produk final adalah kertas putih karena kertas putih adalah kertas berkualitas. Kertas putih itu menyimbolkan betapa Samson benar-benar menyesal berbohong kepada kawan-kawannya. Kertas juga akan sedikit kusut karena walaupun itu adalah kertas terbaik Samson, Samson tidak rapih dan kertas itu bukan kertas yang baru. Kertas itu telah lama disimpan olehnya agar dapat dipakai untuk kesempatan seperti menulis surat. Surat tersebut ditulis ketika dia selesai berkelahi dengan kawan-kawannya. Samson tidak peduli dengan hal-hal kecil seperti menulis “Yth” atau “Untuk Teman-Teman” dalam awal surat karena suratnya ditujuhkan kepada dirinya sendiri maka surat pun tidak mengandung heading atau judul.
Harapan atau pesan saya kepada para pembaca adalah bahwa sifat seseorang tidak selalu dapat diduga dari penampilannya. Seperti Samson, ia berotot dan kuat tapi sebenarnya dia penakut. Saya tidak ingin bermaksud semua orang berotot itu penakut, tapi tidak semua orang memiliki sifat yang cocok dengan penampilannya. Seperti seseorang yang berkacamata tidak selalu pintar. Saya juga ingin menyampaikan kepada para pembaca untuk bersifat jujur karena satu kebohongan kecil dapat memulai konflik yang besar. Samson pasti tidak bermaksud untuk memulai keributan antara kawan-kawannya setelah nonton bioskop. Namun hal terburuk terjadi, terjadilah keributan dengan kesembilan teman-temannya . Saya berharap pembaca dapat belajar dari kedua pesan tersebut.
Betapa malu menjadi seseorang yang berotot, kuat dan macho tapi tidak memiliki keberanian. Bertahun-tahun aku membesarkan badan, mengembangkan otot tapi tidak kuat menonton film horor. Seharusnya aku yang paling berani. Seharusnya aku yang menjadi tameng didepan agar teman-teman dapat menangis ketakutan dibelakang. Malahan Sahara, Flo dan Harun yang jadi tamengku. Bagaimana mereka bisa kuat menonton nenek sihir yang begitu menyeramkan? Dunia seakan menerorku karena melihat nenek sihir itu. Aku harus jujur film itu sangat menegangkan, sangat menyeramkan.. Tapi aku harus menjaga harga diri, harus menjaga citra sebagai orang kuat. Maka aku terpaksa harus membohong.
Membohong memang adalah sebuah tindakan yang buruk, tapi aku harus melakukannya untuk mempertahankan citraku sebagai orang hebat. Sebagai orang kuat dan macho. Tapi sudah kelihatan sekali betapa aku ketakutan di bioskop, jadi mereka tidak tertipu oleh aksi licikku. Tapi kebohonganku memang belum terpikir ulang. Film horor Pulau Putri adalah kisah mengenai nenek sihir yang mengejar S.Bagyo, bintang film. Kupikir kawan-kawan tidak akan mengerti cerita film karena ketakuan, maka aku berkata bahwa Bagyolah yang diuber-uber oleh nenek sihir sepanjang film. Aku pikir ini dapat membuat aku kelihatan lebih kuat, lebih berani. Tapi ternyata tidak, malah terjadilah konflik diantara aku dan yang lain.
Debat yang sangat keras, aku melawan kesembilan kawan-kawanku. Pastilah aku tidak mau kalah, aku adalah Samson, orang terkuat di kampung! Tapi kawan-kawanku juga keras kepala, mereka tidak mau kalah. Apalagi Kucai, A Kiong, Mahar dan Sahara. Mereka terus yang melawan perkataanku. Memang mereka menonton film sampai beres? Memang mereka tidak ketakutan dan memperhatikan semua detil dari film itu? Tidak mungkin, karena aku melihat betapa mereka menggigil ketakutan. Aku tahu aku berbohong pada saat itu kepada kawan-kawan, tapi aku tidak boleh kalah debat. Debat itu dapat membuktikan bahwa aku kuat, jika aku mengaku bohong, harga diriku akan terluka.
Berdebat itu adalah hal yang tidak baik. Hanya membuang waktu, tidak ada gunanya berdebat. Hasilnya hanya kekacauan dan suara keras. Aku harap tidak akan berdebat parah lagi, aku harap tidak akan berdebat satu lawan sembilan lagi. Berdebat seperti itu sangat sulit karena kawan-kawanku sangat keras kepala. Mereka tidak mau mengalah. Aku pun tidak ingin mengalah karena itu akan mempengaruh citraku sebagai orang kuat.
Orang kuat seharusnya tidak pernah kalah debat karena seharusnya tidak ada yang berani berdebat dengan orang kuat. Seharusnya kawan-kawanku mengalah dan menghormatiku karena aku adalah orang besar yang telah mengembangkan otot-otot yang keras. Kupikir bajak selalu di tanah yang lembut, yang berarti semua orang lemah selalu kalah, selalu menderita.Mereka seharusnya nurut dan tidak berani membantah denganku karena mereka lebih lemah dariku. Tapi mengapa aku tidak pernah mendapatkan penghormataan yang seharusnya kudapatkan? Bukankah otot-ototku yang begitu besar membuatku hebat?
Kata hebat berarti banyak hal. Hebat bisa menjadi ketika seseorang dapat menghancurkan batu dan melawan setan seperti Tuk Bayan Tula. Hebat juga bisa dilihat dari pengetahuan, mendapatkan nilai-nilai sempurna secara terus-menerus. Itu pun dapat disebut hebat. Tapi aku pikir hebat hanya ada satu, yang paling kuat itu yang paling hebat. Maka aku pun mengembangkan otot-otot ini. Otot-otot ini menyimbolkan betapa kuat dan macho aku, betapa aku dapat mengangkat barang-barang yang berat. Tapi ternyata hebat itu tidak hanya dapat dilihat dari kekuatan atau kecerdasan seseorang. Kehebatan tidak hanya dapat dilihat dari nilai-nilai sekolah, atau otot-otot seseorang, atau pun jika seseorang dapat menghancurkan batu. Kata hebat juga bisa dilihat dari hati, dari sifat-sifat orang, dan dari usaha seseorang.
Ada banyak sifat-sifat yang dimiliki orang-orang yang berbeda. Ada yang pengecut, baik, pantang menyerah, dan yang lain. Dari semua sifat-sifat yang hebat itu, ada satu yang dimiliki ketiga kawanku Flo, Sahara dan Harun tapi tidak dimiliki oleh aku. Sampai Harun pun yang tidak begitu pandai masih memiliki sifat tersebut, yaitu keberanian.
Keberanian adalah sebuah sifat yang tidak dapat diperoleh oleh otot-otot yang besar. Aku pun tidak memiliki keberanian. Kekuranganku itu adalah hal yang menimbulkan konflik setelah nonton film horor itu. Aku takut dipanggil pengecut karena ketakutan menonton film maka aku bersikeras bahwa nenek sihir itu yang diuber-uber. Seharusnya aku tidak berkata-kata apa-apa dan menahan emosi.
Sebenarnya dari hatiku, aku ingin mengungkapkan maaf kepada teman-teman. Aku ingin mengaku salah kepada mereka, meminta maaf kepada A Kiong, kepada Kucai dan kepada Mahar. Aku ingin menarik kata-kataku kepada mereka. Tapi aku tidak berani, tidak sanggup minta maaf karena itu akan merusak citraku, citraku sebagai orang kuat yang macho.
Aku tidak sanggup kehilangan citraku sebagai orang kuat. Sebagai orang yang paling macho dan berotot disini. Surat ini adalah perasaan-perasaan asli terhadap peristiwa itu. Betapa aku ingin minta maaf, mengaku salah tapi tidak dapat kukatakan didepan kawan-kawan. Kuharap surat ini dapat mengambil beban dihatiku, beban yang tidak dapat kulepas. Yaitu meminta maaf kepada teman-teman.
Samson
Yuda Putri
Bahasa Indonesia 8
03 Maret 2012
Statement of Intent
Laskar Pelangi adalah sebuah novel yang luar biasa. Sebuah kisah mengenai dua guru Sekolah Muhamaddiyah yang telah melahirkan semangat dan kreativitas anak-anak miskin di Belitung. Diantara anak-anak itu ada Ikal, atau Andrea Hirata penulis novel Laskar Pelangi. Andrea Hirata adalah penulis yang sangat berbakat, ia memiliki teknik menulis yang sangat indah. Masa kecil Andrea ada di pulau Belitung, ia pun lahir disana pada tahun 1982. Beliau lulus dari sekolah Muhamaddiyah yang berada Belitung, dengan perjuangannya yang sangat gigih ia pun berhasil kuliah di Universitas Indonesia. Beliau lalu melanjutkan edukasinya di Perancis dan Inggris untuk S2nya.
Selain Ikal, ada anak bernama Samson. Dalam kisah Laskar Pelangi, ada waktu ketika Samson terpojok dan terpaksa berbohong untuk mempertahan citranya sebagai orang kuat. Peristiwa itu terjadi ketika anak-anak Muhamaddiyah pergi nonton film Pulau Putri, film itu ternyata film horor. Mayoritas dari semua orang di bioskop sangat ketakutan, mereka tidak mengharap bahwa akan ada nenek sihir yang sangat menyeramkan. Diantara semua orang itu ada Samson, Samson adalah seorang yang macho. Ia tergila-gila dengan membersarkan otot dan menjadi macho. Ketika menonton film, ia sadar bahwa ia terlihat seperti pecundang. Ia pun berbohong kepada teman-temannya setelah menonton film tersebut. Samson bersikeras bahwa nenek sihir yang dikejar-kejar, ia bertindak berani walaupun ia sebenarnya ketakutan. Pada peristiwa itu, sifat Samson yang sebenarnya keluar yaitu bahwa ia penakut.
Saya memilih peristiwa itu untuk dikembangkan karena bagian itulah ketika Samson menunjukan sifat aslinya. Sifat yang ia ingin menutupi dengan mengembangkan otot-ototnya. Sifat asli itu adalah bahwa ia penakut. Hal yang akan dikembangkan adalah perasaannya terhadap sifat aslinya sebagai penakut dan perasaan-perasaannya ketika ia berbohong kepada teman-temannya. Betapa Samson sebenarnya menyesal berbohong, betapa Samson sebenarnya tidak mau bertindak buruk kepada kawan-kawannya. Tapi Samson terpaksa berbohong karena tidak ingin kehilangan citranya sebagai orang kuat.
Perasaan-perasaan Samson terhadap peristiwa di bioskop akan ditunjukan lewat surat. Surat tidak akan ditulis tangan, surat akan dicetak. Jenis tulisan yang saya pakai adalah Christopherhand, sebuah jenis tulisan yang cocok dengan Samson. Jenis tulisan yang tidak begitu rapih dan tidak tersambung karena Samson tidak begitu pandai menulis. Kertas yang akan dipakai di produk final adalah kertas putih karena kertas putih adalah kertas berkualitas. Kertas putih itu menyimbolkan betapa Samson benar-benar menyesal berbohong kepada kawan-kawannya. Kertas juga akan sedikit kusut karena walaupun itu adalah kertas terbaik Samson, Samson tidak rapih dan kertas itu bukan kertas yang baru. Kertas itu telah lama disimpan olehnya agar dapat dipakai untuk kesempatan seperti menulis surat. Surat tersebut ditulis ketika dia selesai berkelahi dengan kawan-kawannya. Samson tidak peduli dengan hal-hal kecil seperti menulis “Yth” atau “Untuk Teman-Teman” dalam awal surat karena suratnya ditujuhkan kepada dirinya sendiri maka surat pun tidak mengandung heading atau judul.
Harapan atau pesan saya kepada para pembaca adalah bahwa sifat seseorang tidak selalu dapat diduga dari penampilannya. Seperti Samson, ia berotot dan kuat tapi sebenarnya dia penakut. Saya tidak ingin bermaksud semua orang berotot itu penakut, tapi tidak semua orang memiliki sifat yang cocok dengan penampilannya. Seperti seseorang yang berkacamata tidak selalu pintar. Saya juga ingin menyampaikan kepada para pembaca untuk bersifat jujur karena satu kebohongan kecil dapat memulai konflik yang besar. Samson pasti tidak bermaksud untuk memulai keributan antara kawan-kawannya setelah nonton bioskop. Namun hal terburuk terjadi, terjadilah keributan dengan kesembilan teman-temannya . Saya berharap pembaca dapat belajar dari kedua pesan tersebut.
Betapa malu menjadi seseorang yang berotot, kuat dan macho tapi tidak memiliki keberanian. Bertahun-tahun aku membesarkan badan, mengembangkan otot tapi tidak kuat menonton film horor. Seharusnya aku yang paling berani. Seharusnya aku yang menjadi tameng didepan agar teman-teman dapat menangis ketakutan dibelakang. Malahan Sahara, Flo dan Harun yang jadi tamengku. Bagaimana mereka bisa kuat menonton nenek sihir yang begitu menyeramkan? Dunia seakan menerorku karena melihat nenek sihir itu. Aku harus jujur film itu sangat menegangkan, sangat menyeramkan.. Tapi aku harus menjaga harga diri, harus menjaga citra sebagai orang kuat. Maka aku terpaksa harus membohong.
Membohong memang adalah sebuah tindakan yang buruk, tapi aku harus melakukannya untuk mempertahankan citraku sebagai orang hebat. Sebagai orang kuat dan macho. Tapi sudah kelihatan sekali betapa aku ketakutan di bioskop, jadi mereka tidak tertipu oleh aksi licikku. Tapi kebohonganku memang belum terpikir ulang. Film horor Pulau Putri adalah kisah mengenai nenek sihir yang mengejar S.Bagyo, bintang film. Kupikir kawan-kawan tidak akan mengerti cerita film karena ketakuan, maka aku berkata bahwa Bagyolah yang diuber-uber oleh nenek sihir sepanjang film. Aku pikir ini dapat membuat aku kelihatan lebih kuat, lebih berani. Tapi ternyata tidak, malah terjadilah konflik diantara aku dan yang lain.
Debat yang sangat keras, aku melawan kesembilan kawan-kawanku. Pastilah aku tidak mau kalah, aku adalah Samson, orang terkuat di kampung! Tapi kawan-kawanku juga keras kepala, mereka tidak mau kalah. Apalagi Kucai, A Kiong, Mahar dan Sahara. Mereka terus yang melawan perkataanku. Memang mereka menonton film sampai beres? Memang mereka tidak ketakutan dan memperhatikan semua detil dari film itu? Tidak mungkin, karena aku melihat betapa mereka menggigil ketakutan. Aku tahu aku berbohong pada saat itu kepada kawan-kawan, tapi aku tidak boleh kalah debat. Debat itu dapat membuktikan bahwa aku kuat, jika aku mengaku bohong, harga diriku akan terluka.
Berdebat itu adalah hal yang tidak baik. Hanya membuang waktu, tidak ada gunanya berdebat. Hasilnya hanya kekacauan dan suara keras. Aku harap tidak akan berdebat parah lagi, aku harap tidak akan berdebat satu lawan sembilan lagi. Berdebat seperti itu sangat sulit karena kawan-kawanku sangat keras kepala. Mereka tidak mau mengalah. Aku pun tidak ingin mengalah karena itu akan mempengaruh citraku sebagai orang kuat.
Orang kuat seharusnya tidak pernah kalah debat karena seharusnya tidak ada yang berani berdebat dengan orang kuat. Seharusnya kawan-kawanku mengalah dan menghormatiku karena aku adalah orang besar yang telah mengembangkan otot-otot yang keras. Kupikir bajak selalu di tanah yang lembut, yang berarti semua orang lemah selalu kalah, selalu menderita.Mereka seharusnya nurut dan tidak berani membantah denganku karena mereka lebih lemah dariku. Tapi mengapa aku tidak pernah mendapatkan penghormataan yang seharusnya kudapatkan? Bukankah otot-ototku yang begitu besar membuatku hebat?
Kata hebat berarti banyak hal. Hebat bisa menjadi ketika seseorang dapat menghancurkan batu dan melawan setan seperti Tuk Bayan Tula. Hebat juga bisa dilihat dari pengetahuan, mendapatkan nilai-nilai sempurna secara terus-menerus. Itu pun dapat disebut hebat. Tapi aku pikir hebat hanya ada satu, yang paling kuat itu yang paling hebat. Maka aku pun mengembangkan otot-otot ini. Otot-otot ini menyimbolkan betapa kuat dan macho aku, betapa aku dapat mengangkat barang-barang yang berat. Tapi ternyata hebat itu tidak hanya dapat dilihat dari kekuatan atau kecerdasan seseorang. Kehebatan tidak hanya dapat dilihat dari nilai-nilai sekolah, atau otot-otot seseorang, atau pun jika seseorang dapat menghancurkan batu. Kata hebat juga bisa dilihat dari hati, dari sifat-sifat orang, dan dari usaha seseorang.
Ada banyak sifat-sifat yang dimiliki orang-orang yang berbeda. Ada yang pengecut, baik, pantang menyerah, dan yang lain. Dari semua sifat-sifat yang hebat itu, ada satu yang dimiliki ketiga kawanku Flo, Sahara dan Harun tapi tidak dimiliki oleh aku. Sampai Harun pun yang tidak begitu pandai masih memiliki sifat tersebut, yaitu keberanian.
Keberanian adalah sebuah sifat yang tidak dapat diperoleh oleh otot-otot yang besar. Aku pun tidak memiliki keberanian. Kekuranganku itu adalah hal yang menimbulkan konflik setelah nonton film horor itu. Aku takut dipanggil pengecut karena ketakutan menonton film maka aku bersikeras bahwa nenek sihir itu yang diuber-uber. Seharusnya aku tidak berkata-kata apa-apa dan menahan emosi.
Sebenarnya dari hatiku, aku ingin mengungkapkan maaf kepada teman-teman. Aku ingin mengaku salah kepada mereka, meminta maaf kepada A Kiong, kepada Kucai dan kepada Mahar. Aku ingin menarik kata-kataku kepada mereka. Tapi aku tidak berani, tidak sanggup minta maaf karena itu akan merusak citraku, citraku sebagai orang kuat yang macho.
Aku tidak sanggup kehilangan citraku sebagai orang kuat. Sebagai orang yang paling macho dan berotot disini. Surat ini adalah perasaan-perasaan asli terhadap peristiwa itu. Betapa aku ingin minta maaf, mengaku salah tapi tidak dapat kukatakan didepan kawan-kawan. Kuharap surat ini dapat mengambil beban dihatiku, beban yang tidak dapat kulepas. Yaitu meminta maaf kepada teman-teman.
Samson
Refleksi
Tugas ini ada dua bagian, pertama adalah statement of intent dan karangan kreatif. Karena saya sudah nilai, saya sudah tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan nilai yang lebih sempurna. Untuk karangan kreatif, nilai saya sudah cukup baik, tapi untuk statement of intent guru berkata masih belum baik. Alasannya adalah pemilihan kata, kosa kata saya kurang banyak dan saya memakai kata secara tidak benar. Itulah hal yang saya harus perbaiki. IB learner profile yang saya telah lakukan adalah open minded karena esai ini adalah sebuah proses. Guru pun mengkoreksi draf 1 dan 2, saya harus mendengar komentar yang diberi guru maka saya telah belajar open minded.
Tugas ini ada dua bagian, pertama adalah statement of intent dan karangan kreatif. Karena saya sudah nilai, saya sudah tahu bagaimana caranya untuk mendapatkan nilai yang lebih sempurna. Untuk karangan kreatif, nilai saya sudah cukup baik, tapi untuk statement of intent guru berkata masih belum baik. Alasannya adalah pemilihan kata, kosa kata saya kurang banyak dan saya memakai kata secara tidak benar. Itulah hal yang saya harus perbaiki. IB learner profile yang saya telah lakukan adalah open minded karena esai ini adalah sebuah proses. Guru pun mengkoreksi draf 1 dan 2, saya harus mendengar komentar yang diberi guru maka saya telah belajar open minded.