Bahasa Indonesia
For Bahasa Indonesia at quarter 2, we did a novel study about a novel called Totto-chan. The task I am going to insert is a essay about a lesson plan if I am a teacher at that book.
Aditya Wikara dan Jeremy Amos Elisa
Chrismy N. Sitompul
Bahasa Indonesia
08/11/2010
Format Pembelajaran
Tema Utama:
Analisa Latar
Topik:
Analisa Latar melalui gambar
Alokasi Waktu:
Membuat lesson plan 40 menit.
AOI:
- Approaches to Learning
Approaches to Learning adalah metode mengajar dimana guru akan mengajar murid-murid melalui berbagai macam aktifitas sehingga murid-murid dapat mengerti apa yang dimaksud guru.
Dalam metode pelajaran ini, murid-murid akan belajar melalui aktifitas yaitu menggambar. Aktifitas di metode ini, yaitu menggambar; adalah bagian yang paling penting dan efektif sebab murid-murid akan tertarik dan ingin berpartisipasi ke aktifitas tersebut.Dengan menggambar, murid-murid pun akan dapat mengerti pelajaran lebih ringan.
- Social Education
Social Education adalah metode mengajar dimana murid dapat berkomunikasi dan bersosialasi dalam sebuah lingkungan atau komunitas. Dalam Social Education, diharapkan murid dapat bersosialasi dalam komunitasnya.
Dalam metode ini, para murid-murid akan belajar untuk bersosialai dengan kelompok mereka masing-masing. Mereka akan terpaksa mendiskusi rencana dan harus bekerja sama agar bisa menyelesaikan aktifitas tersebut. Dari aktifitas ini, murid-murid dapat membesut kemampuan bersosialasi tanpa kesadaran mereka. Murid-murid juga akan diberi waktu untuk mengajukan pesan dari gambar yang telah terbuat.
IB Learner Profile:
- Thinker
Thinker adalah sebuah IB learner Profile yang berarti bahwa seorang murid dapat memikir dengan efektif, kreatif dan genting. Dengan menjadi Thinker, diharapkan seorang murid dapat memecahkan sebuah keadaan atau masalah.
Dalam aktifitas tersebut, yaitu menggambar gambaran latar dari sebuah bab; murid-murid harus berpikir untuk memahami apakah yang mereka akan gambar. Untuk bisa memecahkan konflik dalam aktifitas, murid-murid harus berpikir dan menjadi Thinker agar dapat memecahkan masalah dengan cermat dan cepat.
- Communicator
Communicator adalah IB Learner Profile yang berarti murid-murid dapat memahami dan mengungkapkan informasi secara kreatif. Murid-murid juga diharapkan untuk bisa berkomunikasi dengan komunitas agar bisa memahami satu dengan lain. IB Learner ini sangat efektif sebab dalam aktifitas yang dialami murid-murid, mereka tidak akan sadar bahwa mereka telah menjadi sebuah Communicator; sebab jika tidak ada komunikasi antara para murid-murid, aktifitas tidak akan selesai.
Murid-murid dapat mengekspresikan kemampuan berkomunikasi ketika mereka dikelompokan. Dalam setiap kelompok, murid-murid diharapkan untuk bisa berkomunikasi satu dengan yang lain agar bisa menyelesaikan aktifitas. Jika bisa, murid-murid akan bisa belajar dengan suasana yang baik dan bisa menyelesaikan aktifitasnya.
Peralatan:
Peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pelajaran adalah satu, peralatan tulis yang akan dipakai untuk murid-murid menggambar dan mewarnai gambarannya. Kedua, buku Totto-Chan akan menjadi bahan bacaan untuk para murid-murid jika ada yang terlupa. Buku Totto-Chan akan membantu para murid-murid untuk menentukan bab yang mereka akan gambar. Dengan adanya buku tersebut, murid-murid dapat melakukan aktifitas dengan ringan. Ketiga, marker juga adalah alat yang dibutuhkan untuk menulis keterangan pelajaran di papan. Keempat, papan tulis untuk menjelaskan pelajaran dengan jelas. Kelima, kertas dibutuhkan oleh murid-murid agar bisa digambar. Dengan sebuah kertas, murid-murid dapat menyampaikan pesan dari gambar dengan ringan.
Latar Belekang:
Inspirasi untuk membuat topic sebagai bahan pelajaran diperoleh dari sebuah situs di internet. Situs itu mengajarku cara menganalisa sebuah latar. Dari situs itu, diperoleh cara mengajar latar; diberi setotal 6 instruksi untuk bisa menganalisa latar. Meskipun situs tersebut berbahasa inggris, isinya dapat diterjemahkan dan sangat efektif untuk pelajaran.
Selain dari situs tersebut, inspirasi juga diperoleh ketika Ibu Chrismy menperagakan menjadi guru dari pelajaran Jennifer Sanantha. Pelajaran tersebut telah memberi pandangan baru tentang mengajar. Pelajaran melalui aktifitas yang dapat mendapat perhatian para murid-murid itu telah menjadi inspirasi yang penting. Setelah pengajaran, beliau mengadakan bagian refleksi yang akan memastikan bahwa murid-murid telah memahami pesan dari guru.
Bukan hanya Ibu Chrismy tapi guru-guru lain di Sekolah Pelita Harapan juga telah menjadi inspirasi. Cara sebuah guru dapat mendapat perhatian seorang murid dengan berbagai macam metode adalah sebuah inspirasi yang kuagumi. Guru-guru yang dapat membuat murid yang tadinya tidak aktif menjadi murid yang pandai dan cermat. Dengan latar belakang tersebut, maka metode pelajaran Ibu Chrismy dan guru-guru lain adalah bagian pengajaran yang sangat penting sebagai guru.
Tujuan
Tujuan dari pelajaran ini adalah untuk membesut kemampuan menganalisa latar. Analisa latar adalah fakta tentang waktu, keadaan dan tempat di sebuah cerita atau bab. Dengan mempunyai kemampuan menganalisa latar, murid-murid akan bisa menjelaskan latar sebah cerita dengan jelas. Dengan mempunyai pengetahuan dalam menganalisa latar, murid-murid akan bisa membuat keputusan yang tepat untuk menganalisa latar.
Tujuan lain dari pelajaran ini adalah supaya para murid-murid bisa meningkatkan kemampuan berpikir dalam menganalisa latar, serta untuk menunjukan kreatifitas ketika menggambar latar. Dengan ini, murid-murid dapat menikmati pelajarang dengan menggambar latar; tanpa kesadaran mereka, mereka tidak tahu bahwa mereka telah meningkatkan kemampuan membuat keputusan dan kreatifitasnya.
Peralatan dan Kegiatian
Kegiatian
Memberi sama kepada murid-murid dan memberi penjelasan tentang apa yang akan dilakukan pada hari tersebut.
Waktu
1 menit pertama
Guru akan menerangkan cara untuk menganalisa latar dengan memakai sebuah grafik keadaan, tempat dan waktu. Peralatan yang dibutuhkan dalam bagian pelajaran ini adalah papan tulis, marker dan buku Totto chan
12 menit kemudian
Guru akan menjelaskan aktifitas yang akan dilakukan.
4 menit kemudian
Chrismy N. Sitompul
Bahasa Indonesia
08/11/2010
Format Pembelajaran
Tema Utama:
Analisa Latar
Topik:
Analisa Latar melalui gambar
Alokasi Waktu:
Membuat lesson plan 40 menit.
AOI:
- Approaches to Learning
Approaches to Learning adalah metode mengajar dimana guru akan mengajar murid-murid melalui berbagai macam aktifitas sehingga murid-murid dapat mengerti apa yang dimaksud guru.
Dalam metode pelajaran ini, murid-murid akan belajar melalui aktifitas yaitu menggambar. Aktifitas di metode ini, yaitu menggambar; adalah bagian yang paling penting dan efektif sebab murid-murid akan tertarik dan ingin berpartisipasi ke aktifitas tersebut.Dengan menggambar, murid-murid pun akan dapat mengerti pelajaran lebih ringan.
- Social Education
Social Education adalah metode mengajar dimana murid dapat berkomunikasi dan bersosialasi dalam sebuah lingkungan atau komunitas. Dalam Social Education, diharapkan murid dapat bersosialasi dalam komunitasnya.
Dalam metode ini, para murid-murid akan belajar untuk bersosialai dengan kelompok mereka masing-masing. Mereka akan terpaksa mendiskusi rencana dan harus bekerja sama agar bisa menyelesaikan aktifitas tersebut. Dari aktifitas ini, murid-murid dapat membesut kemampuan bersosialasi tanpa kesadaran mereka. Murid-murid juga akan diberi waktu untuk mengajukan pesan dari gambar yang telah terbuat.
IB Learner Profile:
- Thinker
Thinker adalah sebuah IB learner Profile yang berarti bahwa seorang murid dapat memikir dengan efektif, kreatif dan genting. Dengan menjadi Thinker, diharapkan seorang murid dapat memecahkan sebuah keadaan atau masalah.
Dalam aktifitas tersebut, yaitu menggambar gambaran latar dari sebuah bab; murid-murid harus berpikir untuk memahami apakah yang mereka akan gambar. Untuk bisa memecahkan konflik dalam aktifitas, murid-murid harus berpikir dan menjadi Thinker agar dapat memecahkan masalah dengan cermat dan cepat.
- Communicator
Communicator adalah IB Learner Profile yang berarti murid-murid dapat memahami dan mengungkapkan informasi secara kreatif. Murid-murid juga diharapkan untuk bisa berkomunikasi dengan komunitas agar bisa memahami satu dengan lain. IB Learner ini sangat efektif sebab dalam aktifitas yang dialami murid-murid, mereka tidak akan sadar bahwa mereka telah menjadi sebuah Communicator; sebab jika tidak ada komunikasi antara para murid-murid, aktifitas tidak akan selesai.
Murid-murid dapat mengekspresikan kemampuan berkomunikasi ketika mereka dikelompokan. Dalam setiap kelompok, murid-murid diharapkan untuk bisa berkomunikasi satu dengan yang lain agar bisa menyelesaikan aktifitas. Jika bisa, murid-murid akan bisa belajar dengan suasana yang baik dan bisa menyelesaikan aktifitasnya.
Peralatan:
Peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pelajaran adalah satu, peralatan tulis yang akan dipakai untuk murid-murid menggambar dan mewarnai gambarannya. Kedua, buku Totto-Chan akan menjadi bahan bacaan untuk para murid-murid jika ada yang terlupa. Buku Totto-Chan akan membantu para murid-murid untuk menentukan bab yang mereka akan gambar. Dengan adanya buku tersebut, murid-murid dapat melakukan aktifitas dengan ringan. Ketiga, marker juga adalah alat yang dibutuhkan untuk menulis keterangan pelajaran di papan. Keempat, papan tulis untuk menjelaskan pelajaran dengan jelas. Kelima, kertas dibutuhkan oleh murid-murid agar bisa digambar. Dengan sebuah kertas, murid-murid dapat menyampaikan pesan dari gambar dengan ringan.
Latar Belekang:
Inspirasi untuk membuat topic sebagai bahan pelajaran diperoleh dari sebuah situs di internet. Situs itu mengajarku cara menganalisa sebuah latar. Dari situs itu, diperoleh cara mengajar latar; diberi setotal 6 instruksi untuk bisa menganalisa latar. Meskipun situs tersebut berbahasa inggris, isinya dapat diterjemahkan dan sangat efektif untuk pelajaran.
Selain dari situs tersebut, inspirasi juga diperoleh ketika Ibu Chrismy menperagakan menjadi guru dari pelajaran Jennifer Sanantha. Pelajaran tersebut telah memberi pandangan baru tentang mengajar. Pelajaran melalui aktifitas yang dapat mendapat perhatian para murid-murid itu telah menjadi inspirasi yang penting. Setelah pengajaran, beliau mengadakan bagian refleksi yang akan memastikan bahwa murid-murid telah memahami pesan dari guru.
Bukan hanya Ibu Chrismy tapi guru-guru lain di Sekolah Pelita Harapan juga telah menjadi inspirasi. Cara sebuah guru dapat mendapat perhatian seorang murid dengan berbagai macam metode adalah sebuah inspirasi yang kuagumi. Guru-guru yang dapat membuat murid yang tadinya tidak aktif menjadi murid yang pandai dan cermat. Dengan latar belakang tersebut, maka metode pelajaran Ibu Chrismy dan guru-guru lain adalah bagian pengajaran yang sangat penting sebagai guru.
Tujuan
Tujuan dari pelajaran ini adalah untuk membesut kemampuan menganalisa latar. Analisa latar adalah fakta tentang waktu, keadaan dan tempat di sebuah cerita atau bab. Dengan mempunyai kemampuan menganalisa latar, murid-murid akan bisa menjelaskan latar sebah cerita dengan jelas. Dengan mempunyai pengetahuan dalam menganalisa latar, murid-murid akan bisa membuat keputusan yang tepat untuk menganalisa latar.
Tujuan lain dari pelajaran ini adalah supaya para murid-murid bisa meningkatkan kemampuan berpikir dalam menganalisa latar, serta untuk menunjukan kreatifitas ketika menggambar latar. Dengan ini, murid-murid dapat menikmati pelajarang dengan menggambar latar; tanpa kesadaran mereka, mereka tidak tahu bahwa mereka telah meningkatkan kemampuan membuat keputusan dan kreatifitasnya.
Peralatan dan Kegiatian
Kegiatian
Memberi sama kepada murid-murid dan memberi penjelasan tentang apa yang akan dilakukan pada hari tersebut.
Waktu
1 menit pertama
Guru akan menerangkan cara untuk menganalisa latar dengan memakai sebuah grafik keadaan, tempat dan waktu. Peralatan yang dibutuhkan dalam bagian pelajaran ini adalah papan tulis, marker dan buku Totto chan
12 menit kemudian
Guru akan menjelaskan aktifitas yang akan dilakukan.
4 menit kemudian
Untuk pekerjaan ini, saya mendapatkan nilai yang memuaskan. Essay ini dibuat dengan partnerku yaitu Jeremy. Pada akhirnya kita dapat nilai yang cukup memuaskan. Kita bisa "improve" dengan memakai kata yang lebih sulit dan membuat essaynya lebih berkualitas.